Kamis, 22 Desember 2011


SATU HATI


Saat aku adalah sebuah kepribadian,
dan engkau adalah sebuah jati diri,
Menunjukkan kita berasal dari sebuah perbedaan.
Dan saat sadar beda tujuan,
Lalu kapan kita bisa menyatu?


Hati ini dapat hancur berkeping,
saat bertemu dalam satu keegoan diri.
Dan saat kita menjadi satu titik dan bertabrakan,
Engkau hancur,
Akupun hancur.


Saat rindu untuk sebuah kesempurnaan,
matikan satu keegoan.
Saat rindu pada satu tujuan,
satukan langkah atas nama kebenaran.


Pastikan satu di hati, segalanya untuk kedamaian.


Sipa

Rabu, 21 September 2011


RINDU BALI

Bali, engkau pesona keindahan sejati.
Bali, auramu memancar keseluruh dunia.
Dentingan genta di setiap doa,
Menggetarkan jiwa di alam fana

Aku cinta keluguanmu.
Aku cinta pesonamu.
Dan, saat aku berlari mengejar mimpiku,
Aku terpanggil hati nurani.
Ku hitung langkahku satu persatu,
dan aku ada di tengah gemerlap bali.

Aku tertegun di sini,
di sudut ruang beraroma dupa.
Dan saat aku sadar ada di tengah kemajuan bali,
aku rasakan bali ada di persimpangan,
antara gemerlap zaman,
dan membela kelestarian bali.

Baliku sedih, 
Baliku menangis...

Baliku terjajah atas nama dolar,
Baliku merana atas nama keegoan.

Masih ada harapan di hati ini,

Kembalikan bali atas nama bali.
Kembalikan bali atas nama aura bumi.
Dan kembalikan pulau dewataku.


sipa

Sabtu, 20 Agustus 2011


IBU



Ibu,
Aku tak pernah memanjakanmu.
Aku yakin sewaktu aku kecil, kau pasti memanjakanku.


Ibu,
Aku tak pernah merayumu
Aku yakin, dulu kau pasti sering merayuku.


Ibu,
Tak ada kata-kata yang pantas untuk membahasakan penghargaanku padamu.
Tak ada angka yang dapat menghitung segala jasamu.
Tak ada pengorbanan setulus hatimu.


Ibu,
Kini akupun sudah tumbuh dewasa,
Tapi aku selalu merasa kecil saat berhadapan denganmu.


Ibu,
Aku tak pernah melupakanmu.
Walau sejuta cerita mewarnai perjalanan hidupku, namun ada cerita yang selalu menghiasi hatiku,
yaitu saat aku ada di pelukannmu.


Ibu, i love you.

sipa

Kamis, 04 Agustus 2011



UNTUK SANG KORUPTOR

Raksasa, itulah  hatimu.
Segala sepak terjangmu, atas nama keegoanmu.
Engkau bagai semut saat berapi-api ingin mengumpulkan  gula.
Wajahmu bertopeng kepalsuan.
Jiwamu berwajah penipu.

Saat jiwa rakusmu bernyanyi mencari mangsa,
di tempat lain banyak yang menderita karena tersiksa.

Langkahmu petaka bagi semua orang.
Kata-katamu bak bom waktu di setiap memutuskan.
Kau monster, karena tidak berhati nurani.
Engkau raksasa saat memakan hak orang lain.

Andai gajah mati meninggalkan gading.
maka koruptor mati dengan mewariskan caci maki.
Jangan terlalu terbang tinggi,
karena sepintar-pintar tupai melompat, pasti akan jatuh juga.
Merendahlah, karena saat engkau membumi, banyak kehidupan  bisa kau sentuh.
Tapi disaat engkau meninggi, engkau hanya akan melihat keegoanmu.

Sadarilah,
segala yang ada sesungguhnya milik Tuhan.
Tak ada yang bisa dimiliki saat nyawapun Tuhan yang punya.
Segala harta dunia, tidak menjamin membuatmu damai, saat kedamaian harus di bayar dengan kejujuran.
Harta tidak menjamin membuat bahagia, saat kebahagiaan dijawab dengan kebersamaan.

Untuk itu,
Perangi keegoan atas nama dharma.
Bersihkan pikiranmu atas nama kesucian jiwa.
Perjalanan masih panjang,
Mulailah hidup dari sini, dari hati nurani.
dan Tuhan akan menggandeng tanganmu.


sipa

Minggu, 31 Juli 2011


FENOMENA KESURUPAN DI KEHIDUPAN MANUSIA HINDU BALI

Saat ini begitu banyak manusia hindu bali diwarnai pertanyaan besar dalam kehidupan spiritualnya. Hal ini diakibatkan banyaknya orang hindu bali yang menjalankan pengobatan atas nama pawisik atau mendengar suara gaib dari Tuhan, dan banyak yang menganggap dirinya utusan Tuhan yang datang untuk membantu kesusahan orang tapi ujung-ujungnya berakhir dengan tuntutan harus dibayar dengan materi.

Hal ini menjadi pertanyaan besar di sebagian orang yang mempertanyakan arti sebuah ketulusan, terlebih mengatasnamakan Tuhan.
Apakah Tuhan bisa dibisniskan?
Sejauh mana orang yang bersangkutan sudah menjaga kesucian Tuhan saat segala kelebihan Tuhan dijual untuk dibisniskan?

Begitu banyak orang ngiring atau menjalankan pertolongan lewat kehadiran yang disungsung, namun sejauh mana kebenaran dari yang diiring? banyak yang tidak tahu.
Dan sejauh mana kebenaran dari orang yang ngiring? banyak yang tidak peduli.

Untuk menjawab kebenaran orang yang kesurupan / kerauhan bisa dilihat dari 2 sisi.
1. sisi niskala / tidak nampak.
Dari sisi niskala (yang tidak nampak), ini hanya dapat dilakukan oleh orang yang sudah mampu memiliki ketajaman batin. Orang yang memiliki ketajaman batin akan tahu siapa yang bersemayam di dalam diri orang yang kerauhan tadi. Apa kehadiran dalam diri orang yang kerauhan tadi dalam bentuk penjaga pura (ancangan), batara yang disungsung, ataukah orang yang mengaku kerauhan tadi sedang mendapat tekanan dalam hidupnya. Seperti contoh mengidap stress yang berkepanjangan atau dipengaruhi oleh ilmu hitam.

2. sisi sekala / dari bahasa tubuh (hal nampak). 
Banyak orang beranggapan apabila di saat sembahyang ia telah mampu memunculkan getaran, maka sudah menganggap dirinya suci dan nyaris memutuskan untuk ngiring karena menganggap diri sudah merasakan suasana beda saat terjadi getaran tersebut. Hal ini sesungguhnya tidak mendidik terhadap manusia yang dalam hidupnya masih diwarnai keegoan atau punya kepentingan pribadi. Getaran belum cukup mewakili sebuah pembenaran atas nama kesempurnaan batin, karena orang yang sudah mampu menghadirkan kebenaran Tuhan terletak pada sejauh mana orang tersebut sudah terlepas dari keegoan atau emosi dalam hidupnya.


Orang yang mampu mencapai kesempurnaan batin adalah orang yang sudah mampu melepaskan diri dari belenggu sad ripu dalam dirinya.
Lalu sejauh mana kebenaran dari sebuah getaran yang muncul pada orang yang belum kita tahu jelas kualitas batinnya?
Memang Tuhan dalam fungsinya sebagai yang maha ada, yang bertugas sebagai pencipta, pemelihara, dan pelebur mampu menempati semua ruang yang dikehendakinya, tapi harus disadari Tuhan dengan segala kebesarannya hanya bersemayam di istana batin. Jadi kebenaran seseorang yang ngiring terletak pada sejauh mana ia mampu menciptakan isatana batin dalam diri untuk Tuhannya.
Kalau orang tersebut masih diperbudak oleh hal-hal duniawi seperti: menyombongkan hartanya, pemarah, dll yang buruk, jangan harap ia didekati oleh hal-hal yang bersifat kebenaran apalagi benar secara niskale, karena orang yang hidup dengan spiritualnya harusnya orang yang sudah mampu mengendalikan emosi dan keegoannya. Mustahil orang seperti ini akan mampu mengendalikan kebenaran niskale di saat yang bersangkutan masih diperbudak hal-hal duniawi.  

Semoga tulisan ini mampu menjadi acuan untuk bisa dijadikan pertimbangan dalam menerima berbagai fenomena di kehidupan agama dan berspiritual kita.

Kamis, 28 Juli 2011


WANITA PUJAAN

Disaat harumnya cendana mengusik perasaan, engkaulah wanita pujaanku.
Wanita,
Dunia jadi indah karena kehadiranmu. 
Wanita,
Ketegaranmu, membuat kuatnya pondasi dalam keluarga,
Wanita,
Engkau juga pahlawan saat kodratmu melahirkan anak.
Wanita,
Engkau mengilhami setiap langkah hidupku dan dunia  penuh kehangatan karenamu.
Wanita,
Doa berkumandang karena ketulusanmu.
Wanita,
Engkau sesungguhnya manusia tak berdaya, tapi selalu diperdaya.
Wanita,
Hilangkan kemanjaanmu karena kelak engkau akan menjadi ibu.
Wanita,
Hiduplah berangkat dari kesederhanaan, agar orang mencintaimu apa adanya.
Wanita,
tuntutanmu membuat lelaki menghianatimu.
Wanita,
Hargailah dirimu agar engkau tidak dipermainkan lelaki.

Jadilah wanita idaman,
berhati lembut,
keibuan,
sabar,
dan sederhana.
Niscaya segala keindahan dalam hidup akan menghiasimu.

sipa



Rabu, 27 Juli 2011


KETULUSAN HATI


Andai menjalankan dharma itu angin, jadilah orang yang mampu mengisi kekosongan jiwa.
Andai menjalankan dharma itu air, jadilah orang yang mampu menerima kekurangan orang lain.
Andai menjalankan dharma itu adalah sebuah pijakan, 
jadilah orang yang mampu mengurangi beban orang lain. 

Jadikan ketulusan berwajah keikhlasan,
karena apapun bentuk pengorbanan, 
harusnya tidak berangkat dari rasa pamrih.

Ketulusan terlahir dari jiwa.
Ketulusan terlahir dari kepedulian.
Ketulusan terlahir dari kasih sayang. 

Jangan terbuai akan harga diri saat hidup harus mengalah.
Jangan mempermasalahkan status di saat Tuhan segala-galanya.


sipa

Selasa, 26 Juli 2011


SPIRITUAL

Spiritual adalah mesin penggerak.
Hidup tanpa spiritual bagaikan dunia tanpa udara.
Spiritual adalah mata hati.
Spiritual adalah jendela 
Spiritual adalah aura jiwa.
Dan spiritual adalah inspirasi.


Spiritual tanpa kebijaksanaan, bagai kolam tanpa air,
Spiritual tanpa memberi, bagai cendana tanpa aroma.
Spiritual tanpa kesadaran, bagai hidup tanpa hati nurani.


Spiritual adalah jembatan menuju keseimbangan batin.
Spiritual adalah cahaya disaat hati dalam kegelapan.
Spiritual adalah kendaraan menuju kebenaran sejati.


Saat sadar badan adalah wadah, jadikan spiritual sebagai pengendali.
Saat spiritual adalah mata, jadikan kesadaran sebagai penuntun.
Dan saat spiritual adalah inspirasi, jadikan Tuhan sebagai tujuan.


 sipa

Kamis, 21 Juli 2011


LUKISAN HIDUP

Tuhan, Engkau nafas dari segala yang bergerak.
Engkau kehidupan dari segala yang bernyawa.
Engkau juga sumber dari yang mengalir.
Dan engkau akhir dari segala tujuan.

Aku berpetualang di atas jejak nafas kehidupan yang Engkau ciptakan.
Apapun adanya hidupku, itu mauMu.
Aku menghormati kehendakMu.
Dan aku patuh di atas jalanMu.

Kutemukan wajahMu saat aku melihat masa laluku.
Apapun cerita dalam hidupku, itu mauMu.
Aku masih hidup di sini dengan segala karmaku, itu juga mauMu.
Dan, saat aku merasa ada dalam jebakan kebesaranMu,
Nyawakupun ada di genggamanMu.

Jiwaku membeku karena hidupku bukanlah milikku.
Kupasrahkan hidupku atas tuntunanMu,
dan...Tuhan, lindungi aku.



sipa

Selasa, 19 Juli 2011


KITA SESUNGGUHNYA SAMA

Kita sama
Hidup beratap langit,
Berjalan di atas bumi.

Kita sama,
Ciptaan Tuhan,
Bisa menangis,
Bisa tertawa,
Sakit hati,
Dan selalu punya masalah.

Kita sama,
Bisa lapar,
Bisa haus,
Bisa sakit.

Kita sama,
Bisa mencintai,
Bisa membenci,
Dan kecewa.

Kita sama,
Dilahirkan,
Menjalani kehidupan,
Dan menunggu kematian.

Kita sama,
Kadang gak tau apa-apa,
Kadang gak tau harus bagaimana,
Gak tau harus kemana.

Kita sama,
Menderita dan menjalani hidup yang sama.

Kita sama,
Dan harusnya selalu bersama-sama.

sipa

Minggu, 17 Juli 2011


ISTANA BATIN

Sejuta jejak langkah telah kutinggalkan, berjalan meniti hidup di alam nyata.
Emosi jiwa yang ada di kehampaan waktu, seakan mengejar dan ingin merampas kedamaian yang ada.
Kuperangi keegoan dalam hidupku.
Dan saat aku memenangkan pertarungan dalam diri, kulihat keegoan ada di alam  semu.

Kulangkahkan hatiku ke alam jiwa,
dan....
aku  tertidur di sini,
di kehangatan rasa,
di kesucian jiwa.
dan saat damai membelai perasaanku,
aku merasa tertidur di atas awan

sunyi,
sepi,
dan diam.

Angin sejuk membelai perasaanku yang kosong.
Nafasku, bak deburan ombak yang lembut,
perlahan menggapai pantai alam keabadian.

Tuhan.... aku terkulai di alamMu.
Kunikmati damai ini atas anugerahMu.
Kupeluk hatiku saat aku berselimut damaiMu.
Dan aku sadar tertidur di alam kebesaranMu.

Saat perjalanan jiwa berakhir,
kutemukan diriku telah menjadi aku.



sipa

Minggu, 10 Juli 2011


KEBENARAN SEJATI

Saat sadar hidup, kita bersumber dari yang satu.
Saat sadar beragama, kita belajar dari yang satu.
Tak ada gema tanpa kebesaran Tuhan.


Kecilmu bukan takaran bahwa Tuhan tidak bersamamu.
Bahagiamu bukan jaminan bahwa Tuhan sudah memihakmu.
Dan dukamu, bukan berarti Tuhan membencimu.
Segala yang ada, ciptaan tuhan.


Kualitas manusia di mata Tuhan, terletak pada sejauh mana ia sudah mampu berbuat benar, lewat ketulusan.
Tuhan tak mampu diyakinkan manusia atas segala macam status dunia, 
dan takaran kebenaran di dunia tidak menjadi jaminan bahwa ia sudah   benar di mata Tuhan.


Manusia tak berhak memutarbalikkan kebenaran  tentang cara mencapai surga dengan syarat tertentu.  
Masalah surga adalah masalah pencapaian kesempurnaan batin lewat kemampuan seseorang menjalankan ajaran kebenaran, dan 
bukan karena telah menjadi bagian dari penganut agama tertentu.
Manusia tak berhak memutarbalikkan kebenaran, semasih belajar menjadi benar jangan merasa benar.
Karena apapun ilmu dunia, bila bersifat masih diwarnai sebuah kepentingan, ini justru membuat  manusia menjadi penipu dunia.


Bila karma adalah kendaraan.
Perbuatan adalah pengendara.
Bila karmanya baik, itu berarti ia seorang pengendara yang baik.
bila karmanya buruk, itu berarti pengendaranya tidak mampu mengarahkan hidupnya di jalan benar.


Agama dan spiritual adalah pegangan hidup manusia dalam usaha menuntun hidup untuk mencapai kesempurnaan batin,
dan manusia jangan coba-coba membuat pembenaran atas dasar rekayasa pikirannya,
karena pembenaran dengan campur tangan manusia lebih banyak di warnai kepentingan pribadi daripada kepentingan orang banyak.


Untuk itu, Biar kebenaran untuk kebenaran.



sipa

Kamis, 07 Juli 2011


BERHATI BUTA

Zaman telah menyeret manusia pada keadaan tak menentu.
Kebenaran sangat sulit diterapkan di tengah gejolak keegoan merajalela.
Hati nurani seakan tak tersentuh saat mata dibutakan materi.
Kemana mencari keadilan disaat dunia berwajah kemunafikan?

Manusia telah berhati setan
Manusia telah berwajah setan
dan semua kesetanan bila dihadapkan dengan materi.
Lalu dimana mencari kedamaian?
Dimana mencari kebenaran?
Dimana mencari keadilan?

Hidup terkesan bersandiwara bila segalanya diwarnai kebohongan.
Sampai kapan hidup dengan kepalsuan?
Sampai kapan buta dengan kebenaran?
Sampai kapan berwajah setan?

Hidup itu rahasia Tuhan.
Dan hidup itu berbuah karma.
Tak ada yang bisa bersembunyi saat takdir berbicara.
Untuk itu sadarlah.

Hidup itu harusnya indah,
Hidup itu harusnya damai,
Hidup itu tak abadi,
dan apa yang bisa kau miliki saat segalanya milik Tuhan?

sipa

Sabtu, 25 Juni 2011


Senandung Jiwa

Aku berasal dari kepolosan.
Langkahku adalah nafas keluguanku.
Saat sadar hidup, aku orang yang bodoh.
Langkahku adalah kehendak Tuhan.

Malam adalah waktu tempatku menggali kestabilan jiwa,
dan kesempurnaan batin adalah lentera saat menjelajah hari-hari yang tak dapat aku pahami.

Keluguanku adalah nafas kebenaran,
dan aku sesungguhnya hanya mampu melihat,
aku hanya mampu mendengar,
dan aku hanya mampu merasakan.

Kutitipkan hidupku pada kepasrahan.
Kusenandungkan jiwaku pada kebenaran.
Nadi kedamaian adalah sumber hidupku.
dan Tuhan adalah tujuan hidupku.

Bila hati adalah pijakan kedamaian,
lepas segala keraguan, 
kuatkan jiwa atas nama kebenaran,
dan Tuhan milik kita.


sipa

Senin, 20 Juni 2011


Status

Kesombonganmu atas status menjadikanmu orang yang haus sanjungan.

Status ibarat senjata yang mampu mengoyak rasa rendah hati.
Status tidak mendidik terhadap seseorang yang miskin nama besar.
Status bagai jurang pemisah antara hati nurani dan kesombongan.
Status mampu memisahkan rasa persaudaraan sesama manusia yang sederajat.
Dan ajaran tatwam asi nyaris terkubur atas nama status.

Spiritual adalah bentuk perjalan rasa,
dan hidup dengan segala masalah adalah guru bagi seorang spiritual agar mampu menjadi orang bijaksana.
Dan semasih belajar untuk menjadi benar, jangan merasa benar.

Predikat seorang spiritual tidak sampai di situ, karena status menjadi tidak penting saat kesuksesan berspiritual terletak pada sejauh mana ia bisa melepaskan diri dari hal-hal yang bersifat duniawi.

Kemunculan adalah kemunduran bagi orang spiritual, bila muncul atas nama keegoannya.
Dan menarik diri ke dalam adalah sebuah bentuk peningkatan terhadap seseorang yang hidup atas nama spiritual.

Semoga hal ini menjadi pertimbangan serius terhadap pilihan hidup dan berspiritual.


sipa

Rabu, 08 Juni 2011


Wajah Dunia


Ingin kujalani hidup apa adanya.
Menjadi apa adanya,
dan berteman dengan seisi dunia.
  
Kehidupan dengan cara dunia, membuat aku terjebak pada perasaan  tak jelas.
Dan materi telah memperbudak manusia
hidup dengan segala tekanan.

Aku merasa tak nyaman hidup disini,
Di sebuah panggung sandiwara dunia yang penuh dengan kepalsuan,
Dan perasaan seakan terabaikan saat hidup diwarnai kebohongan.

Di mana kutemukan hidup sesungguhnya?
Di mana kudapatkan hidup dengan kejujuran?
Akankah dapat damai dengan segala kepalsuan jiwa?
Dan aku ragu untuk melangkah,
saat segalanya harus sempurna.

Aku menolak kepalsuan ini,
Aku ingin kejujuran diri.
namun, akankah kutemukan kesempurnaan
saat sadar jiwa dipermainkan hidup?

Aku ingin hidup dengan caraku.
Aku ingin hidup dengan hati,
dan Aku tak ingin bersandiwara.

Hidup berwajah dunia,
telah banyak mencabik perasaanku,
dan merampas kemerdekaanku menjadi seperti apa yang kumau.

Hidup sesungguhnya ada di genggaman,
bila manusia mampu menaklukkan keegoan diri.
Dan hidup adalah pilihan,
raih mahkota batin dan 
lupakan mahkota dunia.

Harta dunia bukan segala-galanya,
saat kedamaian hanya dibahasakan dengan suara hati.




Sipa

Kamis, 28 April 2011



FENOMENA PINDAH AGAMA

Salam damai untuk umat sedharma.

Saat sadar menjadi bagian dari proses perjalanan waktu, Hindu adalah nafas hidupku.
Saat sadar menjadi bagian dari masa lalu, Hindu agamaku.
Saat sadar menjalani hidup, Hindu pegangan hidupku.
Dan saat sadar melangkah ke depan, Hindu lentera hidupku.

Dalam Hindu aku temukan ajaran "Tatwam Asi", dimana di sana mendidik semua orang bahwa tak ada yang beda saat sadar hidup bersumber dari yang satu yaitu Tuhan. Agama adalah pegangan hidup sejak manusia dilahirkan. Entah ia sadari atau tidak, entah ia hargai atau tidak, semua dikembalikan ke manusia. Dan siapapun yang menjadi pemeluk sebuah agama, sesungguhnya ia berkewajiban untuk menjadi tumbal untuk sebuah kebenaran yang ia yakini.

Saat ini Hindu diwarnai dengan adanya umat lain yang masuk ke wilayah keyakinan kita. Sudahkah ditanyakan apa alasan pindah ke agama Hindu? Andai alasannya baru menyadari kelebihan Hindu, harusnya kita sebagai umat jangan cepat tersanjung dan nyaris terbuai karena ternyata ada yang masih mau masuk Hindu saat sadar hindu bali banyak menuai protes sana sini bahwa menjadi hindu itu mahal karena identik dengan ritual dengan biaya mahal. Dan untuk belajar masalah hindu bali dan segala ritualnya, waktu setahun rasanya tak cukup untuk menguasai, terlebih memahaminya. Dan semua ritual yang terkesan sulit dan mahal, hanya bisa terjawab bila ada materi.

Untuk itu, sebelum orang masuk ke wilayah keyakinan suatu agama, yang harus dipahami adalah apa dasar keyakinannya? Apa motivasinya? dan apa tujuannya? Karena bila dipahami lebih mendalam, agama adalah sesuatu yang sangat universal.

Agama sifatnya sangat pribadi antara manusia dan Tuhan. Dan bila ada orang masuk ke Hindu dan diwarnai banyak publikasi, mampukah yang bersangkutan mempertanggungjawabkan dari apa yang sudah diterima dan diproklamirkan?

Sesungguhnya semua agama mengajarkan kebenaran, yang buruk itu manusianya, bukan agamanya. Agama menjadi terkesan buruk ketika ada pemeluk agama yang bersangkutan keluar dari ajaran kebenaran.
Bagai arah mata angin begitulah keabadian kebenaran Tuhan dalam hidup manusia. Tuhan tidak pernah merubah arah mata angin, dan Tuhan tidak pernah merubah dari mana matahari terbit. Namun semua akan tidak ada arti bila manusia salah dalam menempatkan diri.

Agama bukan segalanya di saat manusia dihadapkan dengan kebenaran, karena orang yang sudah  beragama belum tentu sudah mampu  menjalankan kebenaran. Jangan bangga sudah memeluk sebuah agama. Kita harusnya lebih bangga bila sudah mampu berbuat kebenaran.

Semoga tulisan ini mampu menjadikan umat Hindu lebih arif dan bijaksana dalam merespon fenomena hidup dan beragama. Jangan sampai agama jadi pecundang atas keegoan sesaat, karena pertangungjawaban hidup tidak terletak sejauh mana kita sudah dilihat benar di mata manusia, namun kebenaran terletak sejauh mana orang itu sudah mampu benar di mata Tuhan.

sipa

Kamis, 24 Februari 2011


SALAM DAMAI


Saat sadar hidup
Tanya ke diri, Sudahkah saya damai?

Kebencian dapat membunuh rasa damai.
Kesombongan juga mematikan kedamaian.
Hati yang kerdil dan jiwa yang kasar, adalah musuh kedamaian.
Lalu, siapa dan kapan bisa damai?

Bila damai itu tinggi,
Cari dengan rendah hati.
Bila damai itu indah,
Raih damai dengan kebenaran.
Bila damai itu mahal,
Bayar damai dengan mengalah.
Dan bila kemiskinan menghalangi kedamaian,
Bayar damai dengan kesabaran.

Damai itu harusnya milikmu.
Karena hidup ada di genggamanmu.
Bila senyum menghiasi perasaanmu.
Berarti damai telah menghampirimu.

UNTUK ITU DAMAILAH


SIPA

Rabu, 12 Januari 2011


PETA SURGA

Aku merasa di kejauhan
saat sadar terasing disini


Di dunia, keegoan adalah nafas kebodohan
yang meninabobokkan manusia dalam khayalan panjang


Ajaran kebenaran hanya nikmat sebatas diperdebatkan
dan keburukan bagai monster yang dibenci namun dicari.


Nikmat duniawi bak racun yang mematikan nadi kebenaran.
Segala keburukan bukan lagi sesuatu yang ditakuti.
Bahkan neraka tidak untuk dihindari.
Surga seakan bukan tujuan di saat keburukan merajarela.


Bila selalu ada di jalan yang salah,
akankah langkah sampai pada kebenaran?


Pikiran adalah jalan.
Hati adalah kesadaran.
Kebenaran adalah tujuan, dan
Hidup adalah jalan menuju kesadaran.


Bila kesadaran merupakan pijakan pintu surga,
untuk apa bertahan di jalan salah?


Ikuti hati nurani.
Pertahankan prinsip diri.
Saat keburukan memanggil lagi,
katakan selamat tinggal kepalsuan.
Biarkan aku di jalan benar.


Sipa

Kamis, 06 Januari 2011


SURGA


Alangkah indahnya hidup ini bila semua manusia mampu melaksanakan ajaran kebenaran.
Tidak hanya menyentuh sesama manusia,
Namun mampu menyentuh kebersamaan dengan seisi alam semesta.


Tuhan pun akan tersenyum melihat ciptaan-Nya hidup dengan segala kasih sayang.


"Mungkin bila manusia telah mampu membuat suasana dunia menjadi surga,
maka manusia tidak lagi menghayalkan surga setelah mati"


sipa