Rabu, 29 Desember 2010


MASALAH


Manusia hanya sadar untuk mencari masalah 
Manusia hanya sadar menangisi masalah
Manusia hanya sadar melupakan masalah


Jangan cari masalah
Jangan menangisi masalah, dan
Jangan melupakan masalah


Pelajari masalah dan cari jawabannya.
Selesaikan masalah dan jangan mengulangi kesalahan yang sama.
Hindari masalah dan jangan menantang masalah.


Masalah adalah musuh bagi pengecut
Masalah adalah penyakit bagi yang malas 
Masalah adalah ilmu bagi yang bijaksana
Masalah adalah guru bagi spiritual


Siapa berani bermasalah?


sipa

Senin, 27 Desember 2010


ISU SATRIO PININGIT (BAG.2)

Mungkin orang masih banyak mempertanyakan apa yang dimaksud dengan satrio piningit. Satrio piningit adalah seorang manusia yang diprediksikan sudah ada di dunia dan diharapkan mampu menyelamatkan dunia.

Memang tak dapat dipungkiri, melihat fenomena alam dan segala masalahnya ditambah lagi kesadaran manusia yang telah banyak merusak tatanan alam, membuat manusia di segala belahan dunia menjadi ketakutan. Apa yang harus dilakukan untuk mampu menyelamatkan dunia?

Namun di sisi lain, di saat manusia sadar telah dihadapkan pada keadaan yang sulit, di sana sini masih terlihat banyak manusia yang tidak bergeming dengan masalah dunia.
Contoh:
  • Penebangan pohon berlebihan masih saja dilakukan disana sini
  • Pencemaran udara masih terus terjadi
  • Pencemaran sumber air dan penggunaannya yang terksploitasi untuk bisnis
Hal ini lebih memperburuk kondisi alam, dan manusia tak pernah jera untuk menghentikan sepak terjangnya dalam menguras isi bumi.

Dan saat mendengar isu satrio piningit, manusia terkesan merasa tersanjung dan sedikit berharap bahwa sosok satrio piningit ada dan kelak kehadirannya diharap mampu menanggulangi keadaan alam.

Sebagai mahluk yang diciptakan sempurna, manusia harusnya mampu dengan segala cara untuk berpikir lebih arif dan bijaksana terhadap isu satrio piningit. Bahwa semua manusia sesungguhnya dapat menjadi pahlawan.

Saya mengajak semua manusia untuk mampu menarik diri ke dalam dan mulai berpikir bahwa sesungguhnya semua mahluk hidup diberi kelebihan dan mampu memanfaatkannya sebagai sarana penyelamat dunia.

Satrio piningit yang sebenarnya adalah sebuah kesadaran diri dan di masing-masing manusia punya alam satrio piningit, yaitu alam kesadaran jiwa untuk menyelamatkan alam dan isinya. Dalam wujud manusia sebagai penyelamat dunia, satrio piningit memang ada. Namun keberadaannya di dunia lebih untuk mampu menyentuh hal-hal yang tidak mungkin dapat dilakukan oleh manusia biasa.

Harapan saya, semoga semua manusia mampu muncul sebagai pahlawan. Bila belum mampu menjadi pahlawan untuk hal-hal di luar diri, mari kita menjadi pahlawan untuk diri sendiri, karena dengan mampu menyelamatkan diri terlepas dari keegoan, berarti kita mampu menyelamatkan orang lain dan alam sekitarnya.


sipa

Minggu, 26 Desember 2010



ORANG SAKTI


Saat sabar menjalani hidup
Engkaulah orang sakti
Saat tidak diperbudak hal-hal duniawi
Engkau juga orang sakti
Saat engkau berhasil melewati sepi
Engkau sakti
Terlebih bila engkau mampu membuat batin damai
Engkau pasti orang sakti


Orang sakti cermin dari kesucian jiwa. 
Orang sakti berwajah ketulusan batin.
Orang sakti mengutamakan kejujuran diri.
dan orang sakti bermahkotakan kedamaian hati.


Sudahkah saya sakti?


sipa

Kamis, 23 Desember 2010


HIDUPLAH BAGAI BONSAI

Tak selamanya hidup harus disertai kemunculan dan harus dilihat benar di mata manusia.

Di saat manusia menikmati kemunculannya,
Sesungguhnya ia telah menenggelamkan dirinya.


Hiduplah bagai bonsai.
Yang menemukan kekuatan hidup dari dalam.

Pohon yang tidak dipangkas, bagai orang yang tinggi hati, jika ada masalah ia akan gampang roboh.

Tapi pohon yang selalu dipangkas, bagai manusia yang rendah hati, dan bila menghadapi cobaan,
Ia akan selalu berpulang ke Tuhan.


sipa

KEBENARAN

Bagai arah mata angin, begitulah keabadian kebenaran Tuhan dalam hidup manusia.

Tuhan tak pernah mengacaukan manusia dengan merubah arah mata angin.

Dan Tuhan tak pernah merubah dari mana matahari terbit.

Namun, semua itu mungkin tidak berfungsi bila manusia salah dalam menempatkan diri.

sipa.

Selasa, 21 Desember 2010


BUAT IBU SEJAGAT


Aura bumi jadi indah karenamu
Harumnya cendana tak seharum namamu.

Ibu..
Hatimu tulus seputih awan
Nafasmu adalah semangat hidupku.
Langkahmu adalah guruku.
Ibu...
Kau inspirasiku.


Kesabaranmu adalah darahku.
Pengorbananmu adalah hutangku.
Dan aku di sini karenamu.
Ibu..
Semoga Tuhan melindungimu.


Ibu kau abadi di hatiku.
Ibu kau pancaran hidupku.
Ibu aku bangga padamu
Ibu tak ada nama semulia namamu.
Ibu..
i love you.


sipa

Minggu, 19 Desember 2010


ISU SATRIO PININGIT

Satrio piningit adalah pahlawan sejati. Seandainya sebagai penyelamat, maka apapun yang akan dilakukannya dalam usaha menyelamatkan dunia tanpa sepengetahuan orang lain.


Ia hidup dan berspiritual mendapat tuntunan langsung dari Tuhan.

Satrio piningit adalah seorang spiritual yang kelahirannya sudah direncanakan Tuhan.

Ia hidup berspiritual tanpa sentuhan dari didikan manusia, karena ia dididik langsung oleh Tuhan dalam penggalian kehidupan berspiritualnya.

Sejak dilahirkan, Tuhan sudah merencanakan bahwa anak tersebut digembleng dan kelak bila tiba saatnya, ia akan dimunculkan sebagai manusia penyelamat dunia.

Bila satrio piningit itu ada, ini harusnya dipandang sebagai urusan satrio piningit dan Tuhan.
Manusia jangan terlalu membesar-besarkan, dan terlebih lagi memanfaatkan isu satrio piningit sebagai ajang untuk dibisniskan.

Kasihan manusia, hidup sudah sulit, makin dipersulit.


Sebagai manusia yang beragama dan berketuhanan, mungkin kita hanya berkewajiban berdoa agar satrio piningit mampu menjalankan tugas yang diembankan padanya dengan baik.
Karena bagaimanapun, seorang satrio piningit juga manusia biasa yang hidup dan dibesarkan dengan cara manusia, mustahil hidupnya tidak bermasalah.


Bagi saya, dari kelahiran dan penganut agama manapun satrio piningit, karena kehadirannya atas nama penyelamat dunia, maka kehadirannya tidak mengatasnamakan agama tertentu. Ia hadir atas nama Tuhan walaupun ia lahir dan dibesarkan dari agama tertentu.

Karena kehadirannya atas nama penyelamat dunia, maka satrio piningit kelak tidak akan mengubah keyakinan orang untuk masuk ke agama yang diyakininya.


Melalui tulisan ini saya berharap, mari kita percayakan hidup kita ke Tuhan dan bila dunia akan diselamatkan oleh seorang satrio piningit, kita harusnya bersyukur.


Semoga tulisan ini tidak mendahului kehendak Tuhan


sipa

Senin, 13 Desember 2010


Sebuah Persinggahan

Segala masalah hidup yang pernah ku hadapi
adalah bagian dari segala proses pembelajaran diri
untuk ku hayati   


Cukup lama aku ada di sini
menjadi bagian dari segala masalah hidup
yang terasa tak pernah selesai


namun di saat hidup
ada di antara suka dan duka
di sana ku temukan sebuah pembelajaran diri
dari takut menghadapi hidup
hingga berani menghayati makna di balik kehidupan
            
Dengan melewati perjalanan waktu hingga melewati napas perjalanan jiwa,
membuat aku sadar
di dunia ternyata di huni oleh segala makhluk hidup
yang tak lepas dari  lahir, hidup dan
berakhir  mati


Di dunia segalanya semu
Tak ada yang pantas dipertahankan untuk dimiliki


Dunia adalah persinggahan awal setelah kita lahir
dan jalan akhir sebelum kita mati


sipa

AKU ADALAH BUDAK

Keberpihakanmu pada hidup
menjadikanmu seorang yang egois.
Di saat seperti ini,
semua yang dapat kau dengar,
semua yang dapat kau lihat,
dan semua yang kau pikirkan, ingin kau miliki.

Namun, hidup ternyata tidak sampai di sini.
Dalam hidup ada jiwa, yang selalu berpetualang dari sudut ke sudut kehidupan yang tak pernah bertepi.
Entah kapan manusia sadar untuk mengikutsertakan nuraninya.

Hidup seakan hanya budak yang selalu mengabdi pada keegoan diri.
Dan di dunia, dihuni oleh kumpulan budak-budak yang tersiksa oleh kejamnya zaman.

Mampukah manusia menjadi raja untuk dirinya?
dan mampukah manusia mematikan ego pada hidupnya?


DAMAI

Kupandang segumpal damai
ada di antara denyut nafas hidupku
Damai..
Apakah maksud kehadiranmu?
Damai..
Bolehkah aku memilikimu?

Baru kusadari bahwa damai,
adalah segala-galanya dalam hidup.
Damai ternyata tak tergantikan.
Tuhan, aku menghargai anugerahMu.

Dalam hidup baru kali ini aku rasakan takut kehilangan sebuah rasa,
yaitu DAMAI.


sipa

Untuk Pahlawan Hidupku
 
Kadang aku tersenyum melihatmu
Wajah lugu yang selalu kebingungan
Kau jangan terbang jauh
Segala bentuk pembelajaran diri
adalah cambuk buatmu untuk kuat

Jangan menyerah pada takdir
Andai hari ini kau kalah, coba lagi
Kekalahan adalah cermin diri agar kau tahu wajahmu yang sesungguhnya

Kau merasa wajahmu hilang,
saat sadar ada di tengah kebimbangan
Cobalah kembali ke diri
Yakinkan kau masih menjadi dirimu

Hidup ini milikmu
Kejar damai untuk nafasmu
Matikan racun dalam pikiranmu
dan hiduplah di jalan dharma

sipa

Jumat, 03 Desember 2010


Pemimpin Berangkat dari Rasa Keibuan


Perempuan kini, banyak yang sudah kehilangan kodratnya, akibat wajah cantik, tubuh molek atau jabatan tinggi, misalnya. Padahal, semua itu pemberian Tuhan untuk sesuatu yang baik. Jadi, hendaknya dijaga baik-baik pula, bukannya malah merendahkan nilai kewanitaannya. Bagaimanapun tiap perempuan kelak akan mengatur rumah tangganya.

Seorang ibu harus mampu mengendalikan keluarganya. Ia harus berangkat dari pondasi ketulusan dan senantiasa menjadi payung bagi keluarga. Seharusnyalah mereka menjaga diri, jangan sampai kodrat yang dimiliki justru menjebaknya. "Sama seperti pisau. Setelah diasah, tajam. Lalu siapa yang akan kita bunuh?" Seperti wanita yang merasa punya kelebihan dengan bahasa tubuhnya, selalu bertanya-tanya siapakah yang akan takluk dengan kecantikan saya nanti?
Hendaknya perempuan dalam melakukan segala hal mesti berangkat dari jiwa.

Setinggi apapun jabatannya, melimpah ruah materinya, perempuan jangan sampai melupakan kodratnya. Muncul boleh, tapi hendaknya memegang teguh prinsipnya sebagai perempuan. Jika perempuan mampu menyempurnakan keluarganya, barulah ia boleh menyempurnakan hal lain di luar dirinya. Perempuan adalah pondasi keluarga. Perempuanlah yang paling mengetahui konsidi keluarga.

Seorang pemimpin hendaknya memimpin berangkat dari rasa keibuan. Rasa keibuan ini bukan monopoli perempuan, tapi bisa dimiliki laki-laki. Keibuan yang dimaksud lebih pada jiwanya, bukan sosoknya. Laki-laki atau perempuan mampu memilikinya jika mereka berangkat dari nurani yang bersih. Prinsipnya, pemimpin itu sama dengan induk ayam, sedangkan rakyat adalah anaknya.

Pemimpin yang berangkat dari jiwa keibuan, kelak harus bisa merentangkan sayap selebar mungkin agar mampu merangkul semua anaknya.
"Jangan terbang sendiri,
sedangkan anaknya terpelanting cerai berai menderita"

Seorang pemimpin harus memiliki rasa ketulusan, kebenaran, dan kejujuran. Seseorang yang muncul dari ketulusan adalah yang mengatasnamakan hati nurani. Tapi, pada saat yang sama akan muncul gejolak dari orang-orang yang tidak dimunculkan. Orang-orang inilah yang nantinya akan mengacaukan percaturan politik.

Kemunculan pemimpin yang tulus dambaan rakyat, akan dikacaukan mereka yang sebenarnya punya tujuan sama tapi tidak mendapatkan kesempatan sama. Ia menyatakan dirinya mewakili orang yang tulus, padahal ia pengacau.

"Hati-hati ia akan muncul, dan menggunting dalam lipatan"

sipa

Belum Tentu Beragama

Agama merupakan pegangan hidup seseorang berdasarkan keyakinan yang dianutnya, tapi belum berarti orang yang menganut sebuah agama telah menjadi orang beragama.
Jarang kita temukan manusia beragama hidup sejiwa dengan ajaran agamanya.


Agama telah menjadi bagian kehidupan manusia sejak dilahirkan. Karena begitu gampang memperoleh predikat beragama, banyak orang lupa mempertanggungjawabkan untuk apa sesungguhnya orang menganut sebuah agama.
Ada kebanggaan tersendiri bila seseorang dengan sadar telah menjadi bagian dari pemeluk agama, karena di saat dia menjalankan perbuatan buruk pun ia masih punya hak untuk disebut sebagai orang beragama.

Belum ada hukum agama yang tidak memperbolehkan seorang penjahat berhenti memeluk agama karena tidak sesuai dengan ajaran kitab sucinya, sehingga sebuah agama pun tega dicoreng manusia atas nama keegoannya.

Agama dan kitab suci sesungguhnya hanya digunakan sebagai alat kontrol agar tiap orang beragama mampu mengendalikan tiap perbuatan atas dasar agama yang diyakininya. Janganlah agama digunakan untuk mencari kepentingan sesaat. Dan jangan dengan bertopeng agama, manusia dengan gampang membuat peraturan yang mengatasnamakan sebuah lembaga agama, lalu menghasilkan sesuatu yang menjerumuskan umat.

Begitu banyak manusia memanfaatkan agama sebagai wadah sebuah organisasi keumatan. Namun, sejauh mana oraganisasi itu mencerminkan lahir dan dijiwai dari kebenaran kitab suci? ternyata banyak yang tidak peduli. Sejauh mana sebuah lembaga agama mampu membuat keputusan yang mewakili aspirasi umatnya? banyak yang tidak tahu.

Di sisi lain, ada lembaga agama yang membuat peraturan tapi tidak mampu menyentuh keluhan umat yang sesungguhnya. Lembaga agama sesungguhnya ibu dari semua umat yang berperan menaungi segala keluh kesah dari berbagai fenomena yang terjadi di lingkungan pemeluknya. Seharusnya, dalam bentuk apapun sebuah kelembagaan, bila telah mengatasnamakan agama, mampu mengurus masalah umat dan menempatkan kepentingan umat daripada kepentingan lembaga.

Pada intinya, siapapun yang menjadi manusia beragama, seharusnya rela menjadi tumbal untuk sebuah kebenaran.


sipa

Selasa, 30 November 2010


MEMAKNAI ARTI NOL

Hidup adalah sebuah nafas jiwa,   yang senantiasa bergolak dalam perjalanan rasa.
sebagai mahluk hidup yang bersosialisasi dan berspiritual, menantang manusia untuk selalu terjaga dalam segala bentuk tantangan hidup.

Nol adalah sebuah angka yang terkesan disepelekan karena nol dilihat sebagai sebuah angka musibah bila dibandingkan dengan angka 9.

Bagaimana bila nilai nol menjadi pilihan sebuah nilai rasa?
Bila nilai nol dimaknai keluar, itu merupakan tingkatan nilai prestasi yang buruk.
Namun, bila angka nol mampu dimaknai ke dalam, maka nilai nol sulit dijangkau.

Nilai nol sulit dijangkau karena nol berarti berani:
- berani dianggap bodoh
- berani dianggap jelek/miskin

Nilai nol menjadi bermakna bila sebuah kebodohan mampu membuat orang jadi rendah hati.
Wajah jelek dalam arti berani menjadi diri sendiri dengan segala kekurangannya. Dan justru dengan kekurangan mendorong orang untuk lebih maju.

sipa

Sabtu, 20 November 2010

 Hukum Sebab Akibat

Manusia lahir, hidup, dan mati semua atas kehendak Tuhan,
dan kita sebagai manusia yang masih bisa berpikir dan berbuat,
dan masih mampu merasakan sesuatu, adalah bagian dari sumber abadi yang diberikan Tuhan untuk kita pakai sebagai alat menyempurnakan hidup.

Dan di saat manusia sadar masih menjalani hidup, seharusnya ia pun menyadari bahwa hidup tak lepas dari hukum sebab akibat.
Dari hukum sebab akibat itulah manusia hendaknya sadar sebelum ia berbuat sesuatu harusnya bertanya ke diri, sejauh mana ia mampu mempertanggungjawabkan dari segala yang ia lakukan.

Hidup mengantarkan semua manusia seperti apa yang ia lihat dan rasakan. Itu adalah bagian dari hasil hukum sebab akibat.


Lalu, disaat manusia dihadapkan pada sebuah masalah, pantaskah semua itu dituduhkan karena orang lain?
Alangkah kejamnya takdir bila segala masalah dianggap orang lain sebagai biangnya.

Semasih hidup di dunia, kita tidak lepas dari hukum sebab akibat. Pemahaman ini harusnya dipakai ke depan agar lebih berhati-hati untuk menjadi bagian dari hukum sebab akibat. Dan manusia punya hak untuk menjadikan dirinya seperti apa yang ia mau.
Untuk itu kita harusnya lebih mengenal diri, apa yang sudah saya lakukan terhadap hidup?


Semoga kebenaran selalu menjadi pegangan abadi dalam hidup.


sipa

Selasa, 28 September 2010


Mengalah untuk menang

Perjalanan hidup harus dilalui dengan senang hati
Anggap masalah adalah permadani merah untuk dijalani menuju kemenangan diri.


Hidup tidak harus menang
Dan dari kemenangan tidak harus mendapat pecundang


Relakah mengorbankan orang lain untuk mendapat kemenangan?


Seandainya dalam hidup, kita merasa ada yang hilang,
mungkin di tempat lain ada sesuatu yang bertambah.


Sipa

Galau


Tuhan, engkau ada disini
Dalam kerinduanku
Dalam sepiku
Dalam hidupku
Dalam dukaku

Aku rasakan belaianmu
Menyentuh rambutku
Engkau selalu menemaniku
Tuhan, engkau pujaanku.

Aku berbicara dalam diam
Diantara celah-celah kesunyian
Menerjang dinding waktu yang membisu

Sepi
Sunyi
Senyap
Kelam dan diam

Sejuta ritual telah coba kulakukan
Tuk mampu menaklukkan sejuta kebisuan
Yang selalu membuatku tuli karena egoku.

Sipa

Sabtu, 25 September 2010


Tuhan di hatiku

Hidup terasa berat bila merasa sendiri
Hidup terasa hampa bila segalanya tak berarti

Jalani hidup apa adanya
perlahan namun pasti
Semua cerita akan berganti
dan segalanya mulai dari sini

Beri ruang ke diri
Posisikan rasa dengan pasti
Ketika lembaran hidup bicara lagi
Katakan selamat datang cerita baru

Biar segalanya datang dan pergi
bagai menghitung hari-hari
Tetapkan satu di hati
bahwa segalanya untuk Tuhan

sipa

Jumat, 24 September 2010


Tuhan jawaban hidupku


hidup untuk asmara
hidup untuk hidup
hidup untuk materi
hidup untuk ilmu
hidup untuk tuhan

semua adalah hakmu
karena hidup adalah milikmu

mampukah asmara menghidupimu?
mampukah hidup membuatmu damai?
mampukah materi membuatmu bahagia?
mampukah ilmu menjawab masalahmu?

ternyata, segala kehidupan jawabnya ke Tuhan.


sipa