Kamis, 15 Oktober 2009

 
Kesombongan

Saat perjalanan kulanjutkan untuk kembali, kutemui sebuah senjata yang begitu ampuh yang dapat membunuh sebuah kebenaran
ialah KESOMBONGAN.

Kesombongan adalah lumpur yang dapat mengotori manusia dalam kehidupan.
Kesombongan adalah sebuah penyakit dan santapan yang membuat manusia mabuk dengan sanjungan.
Kesombongan adalah bom waktu yang dapat menghancurkan sebuah kedamaian.
Kesombongan adalah racun yang dapat memusnahkan kebaikan.
SIAPA BERANI SOMBONG ?

Hidup Tak Pernah Selesai

Semasih ada sesuatu yang sifatnya berbeda, di saat itu tak ada sesuatu yang boleh dikatakan sempurna.

Bagaikan pagi hari, tentu ada hari-hari lain yang menunggu untuk kita lalui yakni siang, sore, dan malam hari.

Segala bentuk ketidaksempurnaan adalah bagian dari segala keindahan.
Keindahan belum tentu mengandung kesempurnaan.
Namun,
ada suatu makna di balik ketidaksempurnaan yaitu sebuah bentuk pembelajaran diri yang harus kita pakai sebagai sebuah jejak kecil menuju kesempurnaan yang sejati.



sipa

Mencari Jati Diri

Manusia hidup di dunia tak jauh beda dengan burung yang untuk pertama kali bisa terbang.
- setiap saat menangis takut dengan kesendirian
- tak tahu akan ke mana
- ketakutan beradaptasi dengan lingkungan
- tak mampu membuat pijakan pasti walau telah mampu untuk berdiri.

Bila tak ingin seperti burung itu, cobalah selalu tegar dalam menghadapi cobaan hidup yang ada dan mencoba untuk selalu menaklukkan rintangan hidup.
Rintangan yang terberat adalah apabila tak mampu menggunakan sayap yang ada karena selalu ragu untuk memunculkan diri / menjadi diri sendiri.



sipa

Hidupku Untuk Mu (Tuhan)


Kuputuskan sebuah langkah untuk meniti hari-hariku (hidup di jalan Tuhan).
Selamat tinggal duniaku (fana) yang penuh kebodohan.
Kubiarkan melihat dengan mata batin.
Kubiarkan langkahku melangkah dengan takdir Tuhan.
Dan aku hanya memuja satu kebenaran sejati atas tuntunan dan kehendak Tuhan.

Inilah aku Sipa
yang senantiasa patuh dengan kehendak Tuhan.
Dan semoga Tuhan tetap ada dan selalu bersamaku di sini.



sipa

Minggu, 11 Oktober 2009


Hidupku Milikmu

Wajahku,
Hatiku
Egoku
Emosiku
Sukaku
Dukaku
Semua adalah bagian gejolak dunia
yang mewarnai keseharianku.


Selalu begini,
menanti dan mencari sudut- sudut ruang waktu
yang tak mampu menjawab kerinduanku
akan arti sebuah kedamaian sejati.


Dan, di saat aku sadar,
ada di sini bersama sepiku.
Aku tersentak,
Dimana aku temukan hidup yang penuh makna ?
Dapatkah kutemukan disini,
di dunia yang penuh sandiwara dan kepalsuan?


Seakan damai hanya kutemukan saat
aku tak lagi di sini.
Seakan damai ada saat aku ada di pelukan Tuhan
Atau , mungkin aku yang terlanjur tak percaya
akan arti sebuah kedamaian yang dapat di temukan disini?
karena di sini, aku hanya dikenalkan dengan sebuah keegoan sejati.


Hanya Tuhan yang bisa kupercaya mampu menjawab sepiku
dan , hanya Tuhan yang mampu memaknai hidupku
Tuhan, Engkau inspirasiku.
Tuhan, tuntunlah aku.

sipa

 Rindu Tuhan


Tuhan Engkau nafasku
Setiap jejak langkahku,
Aku selalu mencari Mu
Aku rindu dekapan Mu

Di sini,
Aku ingin selalu bersamamu
Saat aku mengisi hariku
Saat aku merindukan sentuhan
Adakah Engkau bersamaku ?

Saat ini aku sadar
Segala apa yang ada dan tiada
Semua milik Mu
Dan aku juga sadar
Bahwa aku adalah ciptaan Mu



sipa

Sabtu, 10 Oktober 2009

SELAMAT MALAM DUNIA

Hari telah gelap,
perlahan segala aktifitas dunia terhenti,
sunyi dan sepi menghiasi setiap sudut kehidupan,
dan waktu menghantar hidup pada irama tak pasti.

Kukembali ada di sini,
duduk di sini,
dan mencari jejak-jejak langkah hidup yang belum terjawab waktu.

Dan saat hati telah membumi,
ternyata aku ada di sini,
di antara cerita dunia yang tak abadi.

Tuhan terima kasih atas semua anugerahMu.
Tuntunlah langkahku hingga hari berganti pagi.