Sabtu, 25 Juni 2011


Senandung Jiwa

Aku berasal dari kepolosan.
Langkahku adalah nafas keluguanku.
Saat sadar hidup, aku orang yang bodoh.
Langkahku adalah kehendak Tuhan.

Malam adalah waktu tempatku menggali kestabilan jiwa,
dan kesempurnaan batin adalah lentera saat menjelajah hari-hari yang tak dapat aku pahami.

Keluguanku adalah nafas kebenaran,
dan aku sesungguhnya hanya mampu melihat,
aku hanya mampu mendengar,
dan aku hanya mampu merasakan.

Kutitipkan hidupku pada kepasrahan.
Kusenandungkan jiwaku pada kebenaran.
Nadi kedamaian adalah sumber hidupku.
dan Tuhan adalah tujuan hidupku.

Bila hati adalah pijakan kedamaian,
lepas segala keraguan, 
kuatkan jiwa atas nama kebenaran,
dan Tuhan milik kita.


sipa

Senin, 20 Juni 2011


Status

Kesombonganmu atas status menjadikanmu orang yang haus sanjungan.

Status ibarat senjata yang mampu mengoyak rasa rendah hati.
Status tidak mendidik terhadap seseorang yang miskin nama besar.
Status bagai jurang pemisah antara hati nurani dan kesombongan.
Status mampu memisahkan rasa persaudaraan sesama manusia yang sederajat.
Dan ajaran tatwam asi nyaris terkubur atas nama status.

Spiritual adalah bentuk perjalan rasa,
dan hidup dengan segala masalah adalah guru bagi seorang spiritual agar mampu menjadi orang bijaksana.
Dan semasih belajar untuk menjadi benar, jangan merasa benar.

Predikat seorang spiritual tidak sampai di situ, karena status menjadi tidak penting saat kesuksesan berspiritual terletak pada sejauh mana ia bisa melepaskan diri dari hal-hal yang bersifat duniawi.

Kemunculan adalah kemunduran bagi orang spiritual, bila muncul atas nama keegoannya.
Dan menarik diri ke dalam adalah sebuah bentuk peningkatan terhadap seseorang yang hidup atas nama spiritual.

Semoga hal ini menjadi pertimbangan serius terhadap pilihan hidup dan berspiritual.


sipa

Rabu, 08 Juni 2011


Wajah Dunia


Ingin kujalani hidup apa adanya.
Menjadi apa adanya,
dan berteman dengan seisi dunia.
  
Kehidupan dengan cara dunia, membuat aku terjebak pada perasaan  tak jelas.
Dan materi telah memperbudak manusia
hidup dengan segala tekanan.

Aku merasa tak nyaman hidup disini,
Di sebuah panggung sandiwara dunia yang penuh dengan kepalsuan,
Dan perasaan seakan terabaikan saat hidup diwarnai kebohongan.

Di mana kutemukan hidup sesungguhnya?
Di mana kudapatkan hidup dengan kejujuran?
Akankah dapat damai dengan segala kepalsuan jiwa?
Dan aku ragu untuk melangkah,
saat segalanya harus sempurna.

Aku menolak kepalsuan ini,
Aku ingin kejujuran diri.
namun, akankah kutemukan kesempurnaan
saat sadar jiwa dipermainkan hidup?

Aku ingin hidup dengan caraku.
Aku ingin hidup dengan hati,
dan Aku tak ingin bersandiwara.

Hidup berwajah dunia,
telah banyak mencabik perasaanku,
dan merampas kemerdekaanku menjadi seperti apa yang kumau.

Hidup sesungguhnya ada di genggaman,
bila manusia mampu menaklukkan keegoan diri.
Dan hidup adalah pilihan,
raih mahkota batin dan 
lupakan mahkota dunia.

Harta dunia bukan segala-galanya,
saat kedamaian hanya dibahasakan dengan suara hati.




Sipa